Pemenang Lomba Karya Tulis HSP 90 KNPI Bireuen

Sejak dibuka pendaftaran untuk pengiriman tulisan mulai tanggal 12 sampai 23 Oktober 2018, panitia Lomba Karya Tulis Hari Sumpah Pemuda ke 90 KNPI Bireuen menerima 26 naskah tulisan dari para peserta. Para peserta tersebut terdiri dari siswa, mahasiswa dan pemuda sekabupaten Bireuen.

Melihat minimnya jumlah tulisan yang masuk menjadi salah satu indikator masih lemahnya semangat pemuda dan pemudi Bireuen untuk menulis. Hal ini terlihat berseberangan dengan klaim sebagian kalangan di daerah ini yang mengampanyekan Bireuen sebagai kabupaten literasi. Tidak hanya itu, pelatihan menulis juga sangat “gencar” dilakukan di Bireuen, baik melalui Forum Aceh Menulis (FaMe) mau pun program Satu Guru Satu Buku (Sagusabu). Kenyataannya, berbagai pelatihan tersebut ternyata “belum mampu” memompa semangat mereka untuk menulis.

Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, dari 26 tulisan yang masuk, hanya 17 tulisan yang sesuai kriteria, sedangkan 9 tulisan tidak sesuai kriteria. Tulisan yang tidak sesuai kriteria tersebut sebagiannya berbentuk makalah, copy paste dari internet, kurang dari 700 kata, lebih dari 1000 kata dan di luar tema yang sudah ditentukan.

Sambutan Wakil Bupati Bireuen

Adapun kriteria penilaian terdiri dari: kesesuaian tulisan dengan tema, orisinalitas ide, kerapian (sesuai EYD) dan ketajaman analisis. Setelah dilakukan penilaian dari 17 tulisan yang sesuai kriteria, dewan juri menentukan tiga orang pemenang utama dan tiga juara harapan. Kepada para pemenang diserahkan trofi, sertifikat dan sejumlah uang dari KNPI Bireuen. Juara satu mendapat hadiah uang 1 juta, juara 2 sejumlah 700 ribu dan juara 3 sebanyak 500 ribu. Sementara kepada juara harapan diberikan Rp. 200 ribu.

Penyerahan hadiah kepada juara pertama

Juara pertama diperoleh Mirwatul Uli dengan judul tulisan “Pemuda Kreatif Untuk Indonesia Hebat.” Dalam tulisan ini, penulis mengulas tentang keberhasilan beberapa anak muda Indonesia dalam merintis dan menjalankan usaha ekonomi kreatif di Indonesia. Dalam tulisan itu, dia juga mengajak para pemuda Indonesia, khususnya di Aceh untuk menumbuhkan semangat dalam menciptakan usaha ekonomi kreatif dan tidak hanya terpaku pada usaha-usaha “konvensional.”

Juara kedua didapatkan oleh Mus Arhan, seorang aktivis lingkungan hidup. Dalam tulisannya yang bertajuk “Strategi Pemuda dalam Pelestarian Lingkungan Hidup”, penulis mengurai tentang berbagai kerusakan hutan dan lingkungan yang dilakukan oleh beberapa oknum sehingga berdampak pada berbagai bencana alam dan hilangnya keseimbangan lingkungan hidup. Dalam tulisan tersebut, dia mengajak para pemuda untuk tidak hanya tersibukkan dengan persoalan politik praktis tapi juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dari kerusakan yang dilakukan oknum tertentu.

Penyerahan hadiah juara harapan

Juara ketiga lomba ini diberikan kepada Agussalim dengan judul tulisan “Menakar Kesadaran Generasi Muda Milenial Terhadap Politik.” Dalam artikel ini, Agussalim mengulas tentang sikap sebagian pemuda hari ini yang terlihat apatis terhadap politik.

Untuk kategori juara harapan 1, 2 dan 3 masing-masing diterima oleh Wardatul Aini (Cerdas dan Berkualitas Tuntutan Pemuda Era Milenial), Rina Agustina (Menjadi Pemuda Berjiwa Patriotisme, Intelektual Dan Spiritual Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Dan Agama) dan Muhamma Razanur (Pemuda Kere Politik Matre). Bertindak sebagai dewan juri dalam lomba ini, @muhajir.juli dan Khairil Miswar (@tinmiswary). Dan, keputusan juri tidak bisa diganggu apalagi digugat.

Para pemenang bersama Wabub dan Ketua KNPI Bireuen

Penyerahan hadiah kepada para peserta dilakukan di sekretariat KNPI Bireuen. Untuk juara 1 sampai 3 penyerahan hadiah dilakukan oleh Wakil Bupati Bireuen, Dr. Muzakkar A. Gani, M. Si, sementara untuk juara harapan diserahkan oleh ketua KNPI Bireun Asnawi Maytesa. Acara penyerahan hadiah dilakukan pada 28 Oktober 2018 pukul 10.00 Wib.

Setelah penyerahan hadiah selesai, para peserta dan anggota KNPI Bireuen bersama Wakil Bupati Bireuen bergerak ke Chek Dun Coffee di Kota Bireuen untuk meneguk kopi sekaligus makan gratis.

Post a Comment

0 Comments