QRIS Cross Border dan Potensi Kerjasama Ekonomi

Dua puluh tahun lalu kita mungkin tidak pernah membayangkan bisa melakukan transaksi keuangan sedemikian mudah dan cepat. Dulu, untuk membeli barang-barang kecil saja kita harus membawa sekantong uang. Lahirnya Anjungan Tunai Mandiri beberapa waktu kemudian memang sedikit membantu. Namun, teknologi itu belum mampu menyelamatkan kita dari intaian pelaku kejahatan, sebab pembayaran masih saja mengandalkan uang tunai.

Dengan diperkenalkannya QRIS oleh Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), keadaan pun berubah. Kini, QRIS telah memberi kemudahan pembayaran, baik bagi pemilik usaha maupun konsumen. Inovasi ini tentunya sangat menggembirakan dan patut disambut dengan meriah karena transaksi pembayaran saat ini tidak lagi serumit dua puluh tahun lalu, di mana konsumen harus membawa setumpuk uang dan pemilik usaha terlihat sibuk melakukan pencatatan dan menyediakan uang kembalian. Transaksi demikian tentu sangat rumit dan membosankan. Namun, kehadiran QRIS telah membuat kita lupa pada kerumitan transaksi masa lalu. QRIS mengantarkan kegembiraan.

QRIS sendiri bukan aplikasi, tapi fitur kanal pembayaran yang sudah terintegrasi dengan aplikasi mobile banking dan mobile payment. Dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran baik bank dan non bank dapat digunakan di seluruh layanan pusat pembelanjaan dan jasa. Hal yang patut disyukuri, saat ini QRIS sudah menjadi standar pembayaran nasional. Model pembayaran ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang melek digital. Yang tidak melek digital pun akan berusaha mengupdate dirinya, karena ekistensi masyarakat digital seperti saat ini adalah sebuah keniscayaan.

Kehadiran QRIS membuat masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai untuk berbelanja atau ketika menggunakan jasa layanan tertentu. Cukup dengan QRIS semua pembayaran bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Fitur ini juga sangat membantu para penyedia layanan karena bisa menerima pembayaran yang berbasis QR tanpa ribet, tanpa harus melibatkan dompet dan kantong kresek berisi uang cash. Saat ini ketiadaan uang tunai tidak lagi menjadi masalah dan transaksi tetap bisa berjalan dengan lancar berkat hadirnya QRIS Cross Border yang merupakan manifestasi dari pola hidup masyarakat digital.

Dengan diluncurkannya QRIS Cross Border, perjalanan ke luar negeri juga kian mudah dan nyaman. Para wisatawan tidak perlu lagi melakukan penukaran mata uang saat berbelanja, tapi cukup dengan memindai QR. Fitur ini bukan saja menguntungkan bagi warga negara Indonesia yang bepergian ke luar negeri, tapi juga memudahkan wisatawan asing dalam melakukan pembayaran di Indonesia.

Saat ini uji coba QRIS Cross Border sudah dilakukan Bank Indonesian dengan dua negara, yaitu Malaysia dan Thailand. Penggunaan QRIS Cross Border terbukti meningkatkan efesiensi transaksi dan juga semakin memasyarakatkan digitalisasi perdagangan. QRIS Cross Border juga diyakini dapat meningkatkan transaksi UMKM, di mana konsumen mancanegara dapat melakukan pembayaran dengan mudah saat membeli produk-produk lokal. Hal ini tentu akan sangat membantu terwujudnya kerjasama ekonomi lintas negara, khususnya negara ASEAN.

Salah satu kerjasama ekonomi yang punya potensi untuk dikembangkan  adalah sektor parawisata. Tingginya minat wisatawan terhadap budaya lokal bisa dimanfaatkan dengan baik oleh negara-negara ASEAN. Masing-masing negara bisa saling mempromosikan budaya lokal di negaranya. Dengan hadirnya QRIS Cross Border, upaya ini tentunya bukan lagi sekadar utopia, tapi semakin bergerak menuju muara. Dengan mudahnya transaksi pembayaran para wisatawan akan mendapat kenyamanan yang paripurna.

Lebih jauh, kehadiran QRIS Cross Border dapat membantu para pelaku usaha untuk memasarkan produk-produk lokal lintas negara tanpa harus mengeluh dengan rumitnya transaksi pembayaran seperti halnya masa lalu. Melalui penggunaan QRIS Cross Border pembayaran akan semakin cepat, mudah dan efisien.

Keunggulan yang dimiliki QRIS Cross Border dapat dinikmati oleh dua pihak yang saling bertransaksi, yaitu merchant dan costumer. Bagi merchant dengan menggunakan QRIS setiap transaksi akan tercatat dan langsung masuk ke rekening. Merchant juga tidak perlu lagi sibuk menyiapkan uang kembalian sehingga transaksi menjadi bebas dari risiko pencurian dan juga terbebas dari uang palsu. Selain itu, merchant juga akan diuntungkan karena penggunaan QRIS lebih efisien dan murah.

Seperti halnya merchant, costumer juga akan menikmati keuntungan yang sama. Melalui penggunaan QRIS setiap pengeluaran akan tercatat dengan rapi dan akurat tanpa harus menggunakan asisten. Transaksi pun semakin cepat dan nyaman, serta efisien karena bisa memakai aplikasi apa saja, baik bank maupun non bank, di dalam dan luar negeri.

Hebatnya lagi, ke depan QRIS Corss Border bukan saja bisa dipakai di Thailand dan Malaysia, tapi juga akan mulai merambah Singapura dan Filipina. Inisiatif dari Bank Indonesia ini dimaksudkan untuk membangun konektivitas sistem pembayaran dengan semua bank sentral di negara-negara ASEAN. Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran di negara-negara ASEAN maka percepatan pemulihan ekonomi akan semakin mudah tercapai. Konektivitas ini juga akan mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi antar negara-negara ASEAN.

Kehadiran QRIS Cross Border semakin mempertegas bahwa terbentuknya konektivitas masyarakat digital melalui digitalisasi perdagangan antar negara ASEAN adalah sebuah keniscayaan dan kehendak sejarah.

QRISnya satu, menangnya banyak!

Participant of BI Digital Content Competition 2023

Sumber Foto Ilustrasi: Bank Indonesia

Post a Comment

0 Comments