Tulisan Pertama di Mojok

Sejak mojok.co muncul sebagai media alternatif yang menawarkan karakteristik khas, saya sering menghabiskan waktu mengakses website tersebut untuk membaca beberapa artikel yang saya anggap menarik. Mojok.co menayangkan artikel-artikel satire dan kocak sehingga menarik untuk dibaca oleh semua kalangan.

Pada awalnya saya hanya menjadi pembaca budiman dan belum berkeinginan untuk mengirim tulisan ke media tersebut. Salah satu alasannya, karena artikel yang serumpun dengan mojok.co selama ini saya tulis di sebuah media lokal, AcehTrend.co yang menyediakan kolom kecil untuk saya bertajuk Tuanku Nan Kacau.

Meskipun tidak selevel dengan mojok.co, tulisan-tulisan ringan bernuansa santai yang saya tulis di Tuanku Nan Kacau sudah cukup memadai untuk mengimbangi tulisan-tulisan serius yang ketat dan terlalu akademis yang biasa disajikan penulis lain di Aceh.

Namun demikian, seiring perjalanan waktu, saya juga mulai tertarik untuk berusaha nimbrung di mojok.co. Beberapa bulan lalu saya mencoba mengirim tulisan ke mojok.co, tapi tulisan tersebut tidak dimuat, mungkin belum dianggap layak. Setelah mengirim tulisan pertama itu saya pun berhenti mengirim beberapa bulan.

Dua bulan lalu saya kembali mengirim ke mojok, tapi masih belum beruntung, tidak dimuat. Akhirnya saya pun “marah” dan mengirim tulisan ketiga. Beberapa hari lalu tulisan ketiga itu ternyata dimuat dan tayang di mojok.co.

Sekarang saya sedang menunggu informasi dari bos mojok via email soal honor yang katanya cukup untuk traktir cewek.

Post a Comment

0 Comments