Senyum Politisi di Media Sosial

“Musim caleg” telah tiba. Pertanda musim ini dapat dengan mudah kita lacak melalui media sosial. Tanpa dilacak pun, terkadang ia memaksa menyapa.

Wajah dengan senyum dipaksakan pun bergentayangan liar di media sosial. Kita seperti dipaksa menghitung gigi-gigi dengan muka diseri-serikan.

Media sosial menjadi ladang baru bagi mereka untuk menggarap simpati. Segala prestasi dan kebaikan yang pernah dilakoni selama ini pun dihempas ke publik. Sebagai pemantik simpati publik guna mendapat kursi.

Muka-muka tanpa malu itu terus saja bersaing tanding dengan muka-muka lain yang serupa. Saling rebut, saling ejek dengan terus mengukuh diri sebagai yang terbaik.

Media sosial menjadi medium paling efektif untuk memperlihatkan wajah-wajah sufi. Mereka tampil percaya diri untuk sebuah kursi yang seolah warisan moyangnya sendiri.

Source: [Psychologistworld](https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list)

Hampir tak ada lagi amal yang tersembunyi. Semuanya terbang kian kemari menyinggahi beranda media sosial yang tak pernah sepi. Dan kebaikan mereka pun terus berlari-lari demi kursi.

Post a Comment

0 Comments