Trik Menghindari Razia

Sebagai masyarakat facebook, kita mungkin pernah menemukan sebuah meme menarik yang mencoba menyentil aktivitas razia yang dilakukan polisi lalulintas. Saya melihat ada pesan menarik dalam meme bernuansa homur tersebut; bahwa yang paling ditakuti para pengendar di jalan raya adalah razia, khususnya mereka yang “kekurangan” surat-surat kenderaan.

Dalam meme tersebut, “ketakutan” terhadap razia dan polisi lalulintas “diparodikan” sebagai sebuah debaran jantung ketika bertemu kekasih. Tiap kali melihatnya, hati deg-degan. Inikah namanya cinta? Demikian tulisan di meme yang entah siapa penciptanya.

[Vebma](https://www.vebma.com/meme/meme-kocak-tentang-polisi-ini-bakal-buat-kalian-minta-untuk-terus-di-tilang/10065)
Bagi kita yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau  Surat Izin Mengemudi (SIM), atau mungkin lupa memakai helm; razia tentunya akan menjadi petaka, sebab kita akan ditilang oleh polisi lalulintas. Perasan kena tilang tentunya berbeda jauh dengan perasan cinta seperti disitir dalam meme, meskipun jantung sama berdegup.

Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mendukung setiap razia yang dilakukan polisi lalulintas. Razia ini akan menumbuhkan kesadaran bagi para pengendara untuk melengkapi surat-surat kendaraan, memakai helm dan juga tertib dalam berlalu lintas dengan mematuhi rambu-rambu yang ada.

Dengan adanya razia, kendaraan hasil curian juga tidak bisa bebas berkeliaran di jalan raya karena akan langsung ditangkap oleh polisi. Sudah banyak sekali kendaraan curian yang berhasil dijaring oleh polisi selama melakukan razia. Tidak hanya itu, dalam aktivitas razia, pihak kepolisian juga berhasil menangkap para penyelundup barang haram seperti sabu-sabu. Dan masih banyak lagi dampak positif dari razia yang dilakukan polisi lalulintas. Untuk prestasi ini, kita menyatakan respek dan bahkan berterima kasih kepada polisi, khususnya polisi lalulintas.

Namun di sebalik itu, karena kita hidup di bumi manusia, segala kemungkinan bisa saja terjadi, seperti lupa membawa helm, tidak punya uang membeli helm, helmnya rusak, STNK “kedaluarsa,” SIM hilang dan belum ada uang untuk memperpanjang dan berbagai kondisi lainnya yang pada prinsipnya tidak pernah kita harapkan dan tidak bisa pula kita hindari.

Menghadapi kondisi ini, tentunya kita akan dilanda kebingungan. Sebagai misal, helm kita hilang, sementara kita harus segera ke rumah sakit menjenguk keluarga yang kecelakaan; atau STNK sudah “mati tanggal” sementara kita harus berangkat ke tempat kerja. Mau tidak mau, kita tetap harus melewati jalan raya walaupun sedang ada razia besar.

[Serambi Indonesia](aceh.tribunnews.com/2018/07/16/jangan-terjebak-razia-begini-cara-membedakan-polisi-asli-dan-gadungan-saat-razia)
Nah, menyikapi kondisi ini, ada beberapa trik yang dapat dilakukan. Tapi, trik ini sangat rahasia. Jangan pernah disampaikan kepada orang lain. Trik ini hanya boleh digunakan dalam kondisi yang benar-benar terpaksa seperti kita sebut di atas.

Pertama, pada waktu berkendara di jalan lurus, usahakan pandangan  jauh ke depan. Tidak Perlu melihat ke samping kiri atau kanan. Jika terlihat ada keramaian di kejauhan segera perlambat kendaraan. Memang ada beberapa kemungkinan dari keramaian itu. Salah satunya ada kecelakaan. Tapi kita tidak perlu mengambil risiko. Segera alihkan kendaraan ke jalan alternatif seperti “lorong-lorong tikus.”  Kalau sudah berpengalaman kita pasti akan menguasai peta jalan aman yang bebas razia.

Kedua, pada saat berkendara di jalan yang banyak tikungan, sebaiknya lebih hati-hati. Sebab kita tidak tahu apa yang terjadi di sebalik tikungan tersebut. Bisa saja ada razia. Cara lebih aman, perhatikan para pengendara dari arah berlawanan. Jika ada di antara mereka yang tidak memakai helm, berarti jalan masih aman. Segera tancap gas. Dalam kondisi tertentu, biasanya pengendara dari arah berlawanan akan memberi kode jika ada razia, misalnya memegang kepala sebagai kode “pakai helm.”

Ketiga, kadang-kadang kita sering lalai di atas kendaraan, tiba-tiba di depan ada razia. Cara paling ampuh adalah membelokkan kendaraan ke rumah, SPBU atau masjid yang ada di pinggir jalan. Sampai di halaman rumah, SPBU atau masjid langsung turun. Ini penting untuk memberi kesan bahwa kita sudah sampai di rumah, ingin shalat di masjid atau mengisi BBM. Biasanya polisi tidak akan merazia kendaraan yang sudah diparkir di rumah, SPBU atau masjid.

Keempat, kalau kita sulit menemukan jalan alternatif, atau razianya terlalu lama, solusinya adalah mengosongkan angin dari ban kendaraan. Segera terobos razia dengan mendorong kendaraan. Kalau polisi bertanya, jawab saja bannya bocor. Biasanya kendaraan yang didorong tidak terkena razia, sebab surat izin mengemudi hanya berlaku untuk pengemudi, sementara untuk pendorong kendaraan belum ditemukan suratnya. Satu lagi, lebih baik yang dikosongkan ban depan agar lebih mudah dinaiki kembali setelah menerobos razia.

[Detik](m.detik.com/pasangmata/contribution/280485)
Kelima, jika razianya terlihat agak longgar atau kurang ketat, langsung saja lewati perlahan-lahan. Kalau ada polisi yang memanggil, berpura-puralah untuk tidak mendengar. Tapi kendaraan harus tetap berjalan lambat. Kira-kira lima atau sepuluh meter dari razia segera menoleh ke belakang. Jika tidak ada yang membuntutui, segera tancap gas. Tapi kalau tiba-tiba ada polisi di belakang, bilang saja: “Maaf Pak, tadi saya tidak dengar.” Biasanya polisi tidak marah kalau kita jujur. Tapi ingat, trik ini agak berbahaya, sebab berpotensi kena tilang.

Keenam, untuk perjalanan jarak jauh lebih baik dilakukan pada saat hujan lebat yang dilengkapi petir atau angin putin beliung. Biasanya dalam kondisi ini tidak ada razia sehingga perjalanan tetap aman terkendali.

[OkeZone](https://news.okezone.com/read/2018/02/28/340/1865803/bmkg-angin-puting-beliung-kemungkinan-terjadi-lagi-di-sulsel)
Ketujuh, jangan pernah membalikkan kendaraan pada saat berhadapan dengan razia. Perbuatan ini sangat berbahaya dan terlihat mencurigakan. Padahal kesalahan kita hanya tidak memiliki helm. Solusinya tetap bersabar dan berhenti sejenak. Setelah razia selesai baru kemudian melanjutkan perjalanan.

Demikian beberapa trik ampuh untuk menghindari razia. Tapi ingat! Trik ini tidak boleh digunakan sembarangan, kecuali dalam kondisi yang benar-benar “sekarat.”

Trik di atas hanya berlaku bagi pengguna sepeda motor, untuk pengendara mobil disesuaikan saja kiban yang mungken.

Post a Comment

0 Comments