Penjual Buku Keliling

Selain hobi membeli buku, saya juga memiliki hobi menjual buku. Saya memperoleh kepuasan tersendiri ketika berhasil membeli buku-buku yang saya sukai. Kadang-kadang saya juga memaksa diri untuk tetap membeli ketika berhadapan dengan buku-buku berharga mahal. Persoalan harga akan segera terlupakan pada saat buku-buku itu menghadirkan kepuasan yang tak ternilai.

Selain membeli, saya juga mendapatkan kepuasaan ketika berhasil menjual buku-buku tertentu dengan harga mahal. Saya pernah beberapa kali menjual buku langka kepada beberapa pelanggan di Malaysia dengan harga yang tidak murah. Bagi beberapa pembeli di Malaysia, harga tak menjadi soal, asalkan dia bisa memperoleh buku itu. Tahun lalu saya menjual buku dengan judul “Laila Majdjnoen” hasil terjemahan Hamka yang terbit pada 1930an dengan harga 1 juta Rupiah kepada salah seorang pembeli di Terengganu, Malaysia.

Karena hobi membeli dan menjual, saya juga merasa gembira ketika berjumpa dengan pedagang-pedagang buku, baik di toko buku, penjual online atau pun penjual buku keliling. Yang disebut terakhir sering saya temui di kedai-kedai kopi dan pusat-pusat keramaian. Ketika bertemu dengan penjual buku keliling ini, saya selalu berusaha mengajak mereka untuk ngopi sembari bercerita tentang pengalaman mereka menjual buku.

Beberapa waktu lalu, saya berjumpa dengan seorang penjual buku keliling yang tampaknya berstatus sebagai “muallaf.” Dia keluar masuk kedai kopi dengan membawa sejumlah buku untuk dijual. Buku-buku yang dibawa pedagang keliling ini biasanya dijual dengan harga murah. Umumnya buku yang mereka jual adalah buku-buku biasa seperti buku agama dan buku-buku pelajaran umum untuk anak-anak sekolah.

Meskipun saya jarang membeli buku dari pedagang keliling ini, tapi setiap melihat mereka saya merasa ada kebahagiaan tersendiri. Mereka tidak hanya sekadar mencari rezeki, tapi juga telah turut menyebarkan ilmu kepada masyarakat melalui buku-buku yang mereka jual.

Post a Comment

0 Comments