Kerusuhan 22 Mei 2019

Aksi unjuk rasa yang digelar di Jakarta pada 22 Mei berakhir rusuh. Belum diketahui apakah para perusuh merupakan bagian dari massa aksi atau pihak lain yang menyusup. Sampai saat ini (25 Mei 2019) pihak kepolisian belum memberikan keterangan yang memadai terkait para perusuh.

Menurut informasi yang dirilis sejumlah media, ratusan perusuh telah ditangkap aparat kepolisian. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para tersangka. Dugaan sementara para perusuh melakukan aksinya karena mendapat bayaran sejumlah uang dari sosok tertentu yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas.

Selain ditangkapnya para perusuh, media juga melansir ratusan korban kerusuhan yang saat ini sebagiannya masih dirawat di rumah sakit. Tidak hanya korban luka, sejumlah delapan orang juga dikabarkan meninggal dunia. Di antara korban meninggal diinformasikan tertembak peluru.

Sebelumnya, pemerintah juga telah memblokir media sosial sehingga publik kesulitan mendapatkan informasi alternatif dan hanya mengacu pada pemberitaan media-media maenstream. Namun setelah blokir media sosial berhasil ditembus oleh sebagian netizen dengan menggunakan aplikasi VPN, informasi yang awalnya tertutup pun mulai menyeruak.

Melalui media sosial, kita bisa menyaksikan beberapa tindakan kekerasan yang berlangsung pada 22 Mei. Tidak hanya kekerasan yang dilakukan oleh para perusuh, tetapi juga tindakan keras yang dipraktikkan oleh sebagian oknum aparat kepolisian. Di antara tindakan keras dimaksud dapat diketahui melalui beberapa video pengeroyokan oleh oknum aparat terhadap beberapa demonstran.

Sampai saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait benar tidaknya video yang beredar luas di media sosial. Selain itu, pihak kepolisian juga meminta masyarakat agar tidak menyalahkan polisi terkait sejumlah korban meninggal pada aksi 22 Mei.

Post a Comment

0 Comments