Netizen Malas Baca

Beberapa hari lalu saya menulis satu artikel ringan di media online rubrika.id dengan tajuk “Kenapa Aceh Butuh Bioskop?” Dalam artikel itu secara ringkas saya mengulas tentang fenomena menonton bukan pada tempatnya yang dilakoni oleh sebagian oknum masyarakat di Aceh seperti menonton orang kecelakaan atau menonton rumah terbakar.

Saya juga menyinggung perilaku beberapa oknum di Aceh yang suka mempertontonkan kekonyolan seperti membuat kerusuhan di masjid dan aksi pembubaran konser. Aksi-aksi semacam itu terus saja berulang di Aceh.

Menyikapi kondisi tersebut saya menyarankan agar di Aceh kembali dibuka bioskop supaya orang-orang bisa menonton pada tempatnya. Mungkin dengan dibukanya bioskop perilaku-perilaku konyol itu bisa diminimalisasi.

Sebenarnya hampir keseluruhan kalimat dalam tulisan itu saya urai dalam nuansa satire. Namun karena sebagian netizen hanya berhenti pada judul dan meninggalkan isi, alias tidak membaca utuh, maka komentar miring dan bahkan konyol pun bertaburan.

Karena tulisan itu saya share via facebook, beberapa oknum netizen malas baca pun mengamuk. Macam-macam nama hewan pun keluar dari komentar-komentar mereka. Seperti biasa, karena ini bukan kejadian pertama, komentar-komentar itu sebagian saya balas dengan santai. Adapun beberapa komentar yang terlalu kurang ajar saya komentari dengan cara lain; dengan sedikit hantaman.

Post a Comment

0 Comments