Teulaga Maneh

Tidak jauh dari Kota Bireuen, terdapat area perbukitan yang dikenal dengan Buket Telaga Maneh. Jarak dari Kota Bireuen ke bukit itu hanya sekira 3 km. Ada beberapa bukit di sana.

Untuk sampai ke lokasi salah satunya kita bisa melalui Desa Juli Meunasah Tambo. Jarak desa ini ke Buket Telaga Maneh hanya sekitar 1 Km. Atau bisa juga melalui Desa Meunasah Dayah.

Jalan ke lokasi lumayan menanjak. Namanya saja bukit pasti menanjak, tapi tidak terlalu tinggi. Di samping jalan juga terdapat jurang.

Lokasi Buket Telaga Maneh berbatasan dengan tiga desa; Meunasah Gadong, Juli Keude Dua dan Paloh Panyang. Menurut Muslem, pengelola sekaligus pemilik area tersebut, penamaan Teulaga Maneh untuk bukit itu merujuk pada nama seorang ulama yang dikenal dengan Teungku di Teulaga Maneh. Kuburan ulama tersebut berada di bawah area perbukitan.

Dari puncak Telaga Maneh kita bisa menyaksikan Gunong Geureudong dan Gunong Goh di kejauhan. Dari puncak ini kita juga disuguhkan pemandangan Gunung Seulawah.

Tidak hanya itu, dari bukit ini, kita juga bisa menyaksikan keindahan alam dari bawah seperti petak-petak sawah yang berjejer rapi. Di malam hari kita juga bisa menatap kerlap-kerlip lampu di Kota Bireuen.

Selat Malaka juga terlihat jelas dari sini. Terkadang kita juga bisa menyaksikan kapal-kapal berlayar di sana.

Sampai saat ini, Buket Telaga Maneh masih dikelola oleh Muslem. Beberapa ruas jalan menuju lokasi dibuat oleh Muslem dengan biaya pribadi. Di sore hari ramai penggemar olahraga sepeda yang menaiki bukit ini, umumnya warga keturunan Tionghoa. Pernah juga beberapa kali digelar event olahraga motor.

Kota Bireuen dari kejauhan

Meskipun Muslem menghabiskan biaya pribadi untuk pembangunan area Telaga Maneh, tapi dia tidak mengutip dana dari pengunjung yang datang ke sana. Siapa saja boleh berkunjung ke sana tanpa dikenakan biaya.

Namun sejauh ini belum ada fasilitas memadai di Buket Telaga Maneh seperti kantin, toilet umum atau musalla. Kondisinya masih alami. Tapi untuk sekadar memanjakan mata, tidak ada salahnya untuk dikunjungi.

Muslem diwawancarai TVRI Banda Aceh

Post a Comment

0 Comments