Baim Wong dan Kedermawanan Konten


Menjadi dermawan adalah sikap terpuji. Tentu tidak ada debat dalam soal ini. Kedermawanan adalah kebaikan yang diakui oleh siapa pun.

Dalam agama, kedermawanan bahkan menjadi anjuran. Ada banyak teks agama yang membicarakan soal ini. Seorang dermawan akan mendapat perhatian dari Tuhan dan bahkan derajatnya menjadi tinggi di hadapan manusia.

Tentu kedermawanan yang dimaksud di sini adalah kedermawanan yang muncul dari kesadaran terdalam yang diiringi oleh spirit kemanusiaan, bukan kedermawanan palsu yang tujuannya mencari keuntungan.

Di zaman teknologi informasi seperti saat ini, membangun citra diri sebagai seorang dermawan tentu sangat mudah, bahkan lebih mudah dari sekadar membalik telapak tangan. Penyebaran informasi yang cepat dan distribusi perangkat teknologi yang luas menjadi faktor utama mudahnya mencitrakan diri di masa ini.

Kita bisa mencitrakan diri sebagai apa saja hanya dalam satu status facebook atau satu tayangan video di YouTube yang kemudian viral. Aksi viralisasi ini juga bukan hal yang sulit, hanya dengan menekan tombol share semuanya berpotensi viral. Apalagi jika hal ini dilakukan oleh para artis atau orang terkenal. Hanya dalam hitungan detik semuanya akan meledak.

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan viralnya sebuah video yang konon berasal dari salah seorang Youtuber terkenal. Dalam video itu tampak si youtuber berinisial Baim Wong sedang memarahi seorang kakek yang katanya meminta uang kepadanya. Bahkan kabarnya si youtuber sempat menyebut si kakek sebagai pengemis. Uniknya lagi, dia juga terlihat membagi-bagikan uang kepada beberapa ojek sembari mempertontonkan kepada si kakek. Tidak jelas apakah hal itu dimaksudkan untuk mengejek atau sekadar pameran.

Akhirnya video itu pun ramai dan menjadi topik diskusi tuan-tuan netizen di dunia maya. Ruang kontroversi pun ternganga lebar.

Si youtuber yang kononnya dermawan dan suka mengupload video bagi-bagi uang di kanal YouTubenya itu banjir hujatan dari sebagian kalangan dan juga mendapat “jilatan” dari para penggemarnya.

Jika disimak dalam-dalam, aksi memarahi seorang kakek yang dilakoni oleh si youtuber itu tentu tidak dapat dimengerti, apalagi dibenarkan sebab dia sendiri yang selama ini tampak “gatal” mencitrakan diri sebagai sosok dermawan melalui video-video yang dia unggah. Dengan demikian menjadi wajar jika orang-orang mengejar dan meminta uang kepadanya. Dan bahkan jika dia dirampok sekali pun juga masih terbilang wajar, sebab dia sendiri yang hobi membuat konten bagi-bagi uang.

Dia boleh saja membela diri bahwa video-video itu untuk menginspirasi, namun ada hal lain yang dilupakan, bahwa komersialisasi konten aksi bagi-bagi uang yang ia lakukan juga bernuansa eksploitasi ~ di mana dia juga mendapat keuntungan dari aksinya tersebut. Dengan redaksi yang lebih lunak, aksi bagi-bagi uang dan kedermawanan yang ia videokan itu juga mendapat bayaran dari tayangan iklan yang jumlah viewnya jutaan itu.

Di luar itu, bisa jadi, kedermawanan yang selama ini ia pamerkan tidaklah sejati, tapi hanya sekadar konten belaka.

Foto: suara.com

Post a Comment

0 Comments