Orang-Orang Sakit di Media Sosial

Kita akan kembali berbincang tentang media sosial. Ada banyak sekali keunikan di sana. Tak akan pernah habis diulas, sebab ia terus bertambah dan bertambah.

Kali ini kita hanya akan membahas tentang “orang-orang sakit” di media sosial. Untuk orang-orang sehat, kita bahas lain waktu.

“Orang sakit” yang hendak kita singgung, bukan sakit fisiknya dan bukan pula sakit pikirnya, tapi sakit gayanya dan sakit lakunya.

Ada banyak “penyakit” di sana. Bahkan sangat banyak. Terlalu banyak. Sebanyak-banyaknya. Banyak sekali.

Ada yang dari sejak bangun pagi sampai tidur lagi, kerjanya menyebarkan berita bohong. Itu-itu saja. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap bulan, sepanjang tahun dan berbilang abad. Penyakit ini tergolong menular. Awalnya dia dibohongi dan kemudian membohongi sehingga sambung-menyambunglah rantai kebohongan itu.

Ada pula penyakit suka menyerang. Apa pun diserangnya. Bagi si sakit ini, hidup adalah untuk menyerang. Tiada hari tanpa menyerang. Media sosial adalah tempat paling nyaman baginya untuk melakukan penyerangan kepada pihak lain, sebab ia bisa bersembunyi di balik akun palsu.

Penyakit lain lagi suka mengeluh. Dia menjadikan media sosial sebagai tempat curhat. Segala rasa, senang gembira susah gelisah dihamburkannya ke media sosial. Ada itiknya yang mati, dia lapor ke media sosial. Suaminya telat pulang, dia menulis surat terbuka. Dia marah kepada seseorang, diuploadnya foto plus meme. Ini saja kerjanya

[Eren Kicyigit](erenkocyigit.com/stats-7-social-media-trends-dominating-2015/)
.Satu lagi penyakit populer; suka berdebat. Baginya media sosial adalah panggung debat. Dia mendapatkan kepuasan ketika berhasil memenangkan debat di media sosial. Padahal kemenangan itu hanya perasaannya saja. Pada hakikatnya dia kalah, sebab orang-orang sengaja membiarkannya merasa menang agar perdebatan terhenti sehingga ia pun larut dalam kemenangan semu.

Beberapa yang kita sebut di atas, hanya sebagian penyakit di media sosial. Masih banyak lagi.

Post a Comment

0 Comments