Pelatihan Menulis Esai di SMA Sukma Bangsa Bireuen

Pagi tadi (Jumat, 7/12/2018) saya bergerak menuju SMA Sukma Bangsa Bireuen yang lokasinya tidak begitu jauh dari Kota Bireuen. Saya tiba di lokasi sekira pukul 07.45 Wib. Masih lumayan pagi dengan kondisi lumayan dingin selepas hujan deras semalam.

Kunjungan pagi tadi guna memenuhi undangan dari Kepala SMA Sukma Bangsa Bireuen untuk memberikan sedikit materi “tulis-menulis” kepada para siswa/ siswi di sana. Undangan tersebut disampaikan seminggu lalu ketika kami *ngopi* di Coffe Break Bireuen.

Sampai di sana saya langsung menuju ruangan pelatihan. Terlihat ruang masih kosong. Para peserta terlambat beberapa menit karena di sekolah tersebut baru selesai ujian sehingga mereka tidak perlu datang tepat waktu.

Memberi materi

Acara pelatihan dimulai pada sekira pukul 08.08 WIB, bergeser delapan menit dari rencana awal. Peserta yang hadir sekitar 40 orang yang didominasi oleh siswi. Menurut keterangan kepala sekolah, peserta tersebut sudah diseleksi dan memang memiliki minat menulis.

Pada sesi pertama saya memberikan sedikit materi sebagai pengantar. Materi tersebut seputar pengertian esai, jenis esai, tujuan menulis esai dan teknik menulis esai. Materi yang saya berikan sudah saya ringkas seringkas-ringkasnya agar para peserta tidak merasa jenuh dengan pembahasan yang bertele-tele.

Setelah beristirahat sejenak sekira dua puluh menit, kemudian dilanjutkan sesi kedua. Dalam sesi kedua — karena mereka tidak membawa laptop, saya meminta panitia untuk membagikan kertas dan pensil kepada para peserta.

Saya meminta kepada para peserta untuk langsung menulis esai topik apa saja dengan panjang minimal 500 kata dan maksimal 1200 kata. Waktu yang tersedia sekitar 1 jam 30 menit. Saya meminta mereka menulis dengan gaya masing “sebebas-bebasnya” tentang apa saja yang ada di pikiran mereka.

Hampir setengah dari peserta mampu menyelesaikan tulisannya tepat waktu. Sementara sebagian lainnya terpaksa harus melanjutkannya di rumah masing-masing. Mereka diberi waktu satu hari untuk mengumpulkan tulisan tersebut kepada panitia.

Menurut rencana kepala sekolah tulisan hasil karya para siswa ini akan diseleksi, diedit seperlunya dan diterbitkan menjadi buku untuk memberi semangat kepada mereka agar termotivasi menulis.

Acara selesai tepat pada pukul 11.45 WIB. Setelah berfoto dengan para peserta, saya pun pulang meninggalkan SMA Sukma Bangsa Bireuen yang baru dua kali saya kunjungi.

Post a Comment

0 Comments