Kekasih

Fitrah telah mendorong manusia untuk mencari dan memiliki pasangan hidup. Proses pencarian ini dimulai ketika manusia sadar akan kebutuhannya pada pasangan yang akan menemani perjalanan kehidupannya. Dalam terminologi umum, pasangan hidup ini disebut sebagai kekasih.

Seperti halnya sahabat, proses penemuan kekasih mungkin saja diawali oleh pertemanan. Berkat kekaguman tertentu, perasaan dan juga gejolak hati, sosok yang awalnya hanya teman biasa, kemudian menjelma sebagai kekasih, teman yang bukan sekadar teman.

Namun begitu, ada pula sosok kekasih yang berasal dari orang-orang yang pernah kita musuhi. Karena perubahan suasana, pikiran dan cara kita memandang hidup, seringkali orang-orang yang kita musuhi di kemudian hari justru menjadi dekat dengan kita. Secara perlahan ia menjadi teman, sahabat dan kemudian bermuara pada pertauatan hati sehingga ia pun menjelma sebagai kekasih.

Kekasih adalah tempat kita menyalurkan berbagai kebutuhan yang tak mungkin tersalur kepada teman, sahabat, apalagi musuh, baik kebutuhan biologis maupun psikologis. Kekasih memberikan kita kegairahan dan ketenangan yang mungkin tidak akan kita peroleh dari sosok lain.

Namun dalam perjalanan hidup yang penuh liku, terkadang kekasih juga menghadirkan kedukaan dan kekecewaan yang kerap menguji ketahanan hati kita. Menerima kondisi demikian, sebagian kita mencoba bertahan dan tidak sedikit pula yang menyerah sehingga pertautan hati pun terputus.

Dalam hubungan formal, kekasih mewujudkan dirinya sebagai sosok suami atau pun istri. Sementara dalam kehidupan muda remaja kekasih menyaru dalam sosok yang mereka sebut sebagai pacar.

Post a Comment

0 Comments