Musuh

Idealnya dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita lebih memilih memperbanyak teman dan sahabat. Sangat sedikit dari kita yang merindukan, apalagi sampai bercita-cita menambah musuh. Jika teman dan sahabat identik dengan kedamaian dan ketenangan, maka musuh justru identik dengan ketakutan dan keterancaman. Sebab itulah kita cenderung menghindari permusuhan.

Namun begitu terkadang kita tidak bisa mengelak dari kehadiran musuh dalam kehidupan ini. Satu waktu bisa jadi musuh itu yang mendatangi kita tanpa diundang dan di lain waktu mungkin pula kita yang mencari musuh sampai ke tempat yang jauh.

Pada dasarnya kita tidak diciptakan untuk bermusuhan, tapi kehidupan yang penuh dengan persaingan, iri dengki, ambisi, keangkuhan dan dendam telah menumbuhkan rasa permusuhan antara yang satu dengan yang lain. Dalam kondisi inilah istilah musuh muncul di muka bumi.

Sebagian musuh berasal dari sosok asing yang tak pernah kita kenal. Dia datang entah dari mana dan kemudian hadir dalam kehidupan kita. Sementara sebagian musuh lainnya justru berasal dari teman dan sahabat kita sendiri. Karena perbedaan-perbedaan terkadang kita terpaksa bermusuhan.

Layaknya teman dan sahabat yang bisa berubah menjadi musuh, ramai pula musuh yang kemudian berubah menjadi teman dan sahabat di kemudian hari. Tidak sedikit pula dari kita yang pada zahirnya berteman tapi pada hakikatnya bermusuhan.

Post a Comment

0 Comments