Orang-Orang Fanatik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata fanatik dimaknai sebagai kepercayaan atau keyakinan yang kuat terhadap sesuatu. Seperti halnya orang-orang yang memiliki keyakinan kuat terhadap ajaran agama atau ajaran politik tertentu dapat disebut sebagai orang-orang fanatik.

Kata fanatik bisa berkonotasi positif dan bisa pula negatif. Pemaknaan ini tentunya sangat tergantung pada kondisi bagaimana dan kapan kata itu dipakai. Tergantung juga oleh siapa dan kepada siapa kata itu ditujukan.

Dari dua pemaknaan itu, tulisan ini hanya akan membahas satu pemaknaan saja, tepatnya fanatik dalam arti negatif. Yaitu sikap fanatik melampaui batas yang dapat melahirkan perilaku-perilaku di luar nalar.

Orang-orang fanatik dalam kategori ini adalah mereka yang bersikap tertutup terhadap keyakinan yang dianutnya. Disebut tertutup karena tidak ada ruang kritik dalam keyakinannya itu, di mana keyakinan tersebut telah dianggap sebagai satu-satunya kebenaran tunggal yang final.

Kita dapat menyaksikan bagaimana sikap seseorang yang fanatik terhadap tokoh-tokoh tertentu. Mereka tidak segan-segan meninggalkan kewarasannya demi memuja dan memuji idolanya untuk kemudian memaksa orang lain mempercayai keyakinannya itu.

Orang-orang fanatik adalah mereka yang telah meninggalkan daya kritisnya. Dia menerima begitu saja segala titah dari pujaanya tanpa pernah mempertanyakan, bahkan sekadar menggunakan akal warasnya untuk menimbang pun tidak.

Mereka adalah orang-orang yang telah ditundukkan dan bahkan dikalahkan oleh kekuatan lain di luar dirinya. Mereka telah menjelma sebagai budak-budak yang siap digerakkan dan dikorbankan oleh idola dan ajaran yang mereka kagumi.

Mereka adalah orang-orang yang mati dalam kehidupan dan hidup dalam kematian. Kematian akal dan kehancuran pikiran akibat hilangnya kewarasan.

Post a Comment

0 Comments