Karnaval dan Kreativitas yang Sulit Dimengerti

Tanggal 17 Agustus adalah tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal itulah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta, dua tokoh bangsa yang namanya selalu dikenang hingga kini.

Tahun ini, rakyat Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaanya yang ke 74. Peringatan kemerdekaan ini tidak hanya dilakukan di istana negara, tapi juga di seluruh pelosok tanah air. Pada hari ini rakyat Indonesia bergembira karena selama 74 tahun terbebas dari penjajahan.

Seperti kita lihat, sejak dulu perayaan HUT RI selalu saja diiringi dengan acara karnaval sebagai sebuah medium hiburan guna menyemarakkan perayaan kemerdekaan. Karnaval ini juga berlangsung di seluruh pelosok tanah air.

Dalam lingkungan pendidikan, karnaval biasanya melibatkan anak sekolah sebagai peserta. Bagi anak-anak usia sekolah, acara ini tidak sekadar menjadi ajang hiburan, tapi juga sebagai wadah memupuk rasa nasionalisme.

Dalam acara karnaval kita menyaksikan berbagai kreativitas anak-anak. Kita menyaksikan mereka menggunakan pakaian adat dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Kita juga menyaksikan anak-anak memakai pakaian dan simbol-simbol dari beragam profesi seperti polisi, tentara, guru, dokter, pengusaha, ilmuan, seniman, ulama, pendeta, presiden, menteri dan sebagainya.

Dalam acara itu kita juga menyaksikan berbagai benda dan barang unik yang diarak beramai-ramai seperti replika kereta api, tank tentara, pesawat terbang, kapal laut, senjata, gedung sekolah, rumah sakit, perpustakaan dan lain-lain. Semuanya adalah hasil kreativitas anak-anak sekolah.

Namun begitu, terkadang kita juga disuguhkan dengan pemandangan aneh seperti penampilan pocong, hantu dan nenek sihir. Sebagai sebuah kreativitas memang harus dihargai, namun simbol-simbol semisal itu tampaknya tidak memiliki kaitan dengan nasionalisme dan hanya sebatas hiburan.

Post a Comment

0 Comments