Rasis itu Berengsek!

Kalimat-kalimat bernuansa rasis yang kononnya menimpa mahasiswa Papua baru-baru ini adalah tindakan “brutal” yang sulit dimengerti, terlebih lagi peristiwa itu terjadi di abad modern dan di negara yang katanya memiliki semboyan Bineka Tunggal Ika.

Peristiwa memalukan sekaligus memilukan itu kabarnya terjadi satu hari sebelum perayaan HUT RI, tepatnya pada 16 Agustus 2019. Menurut informasi media, beberapa ormas seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Pemuda Pancasila (PP) kabarnya terlibat dalam “pengepungan” asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Buntut dari kejadian itu, aksi demonstrasi massa pun pecah di beberapa kota di Papua, khususnya di Manokwari. Bahkan massa dikabarkan sempat membakar beberapa fasilitas publik dan juga kantor DPRD setempat sebagai wujud protes atas persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Apa pun alasannya, rasisme adalah tindakan yang bertentangan dengan semangat kemanusiaan. Rasisme juga bertentangan dengan ajaran suci dari agama mana pun. Tindakan tersebut tidak hanya menghancurkan semangat keberagaman, tapi ia juga menjadi bencana bagi kemanusiaan.

Adalah bukan pada tempatnya jika alasan nasionalisme dijadikan alat untuk menggelorakan rasisme yang diiringi persekusi terhadap sesama anak bangsa. Semua suku dan ras adalah sama di Republik ini sehingga tidak ada alasan untuk menghina salah satu ras yang secara politik telah diakui sebagai bagian dari warga negara.

Dan kita harus sepakat bahwa manusia-manusia yang berpandangan rasis adalah manusia berengsek yang mengingkari takdir Tuhan. Padahal Tuhan telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan berkasih sayang, bukan saling mengejek dan berperang.

Post a Comment

0 Comments